Switch
11.31
1. Pengertian Switch
Switch adalah sebuah alat jaringan yang melakukan
penjembatan taktampak (penghubung penyekatan (segmentation) banyak jaringan
dengan pengalihan berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat
digunakan sebagai penghubung komputer atau penghala pada satu area yang
terbatas, pengalih juga bekerja pada lapisan taut data (data link), cara kerja
pengalih hampir sama seperti jembatan (bridge), tetapi switch memiliki sejumlah
port sehingga sering dinamakan jembatan pancaport (multi-port bridge).
Beberapa fungsi switch
yaitu sebagai manajemen lalu lintas yang terdapat pada suatu jaringan komputer,
switch bertugas bagaimana cara mengirimkan paket data untuk sampai ke tujuan
dengan perangkat yang tepat, Switch juga bertugas untuk mencari jalur yang
paling baik dan optimal serta memastikan pengiriman paket data yang efisien
ke tujuannya.
2. Tipe Switch
Ada beberapa jenis
Switch yang beredar di pasaran, yaitu :
- ATM Switch
Asynchronous Transfer
Mode adalah mode transfer yang disusun dalam bentuk sel-sel. Maksud asinkronus
adalah pengulangan sel yang mengandung informasi dari pengguna tidak perlu
periodik.
- ISDN switch
ISDN (Integrated
Services Digital Network) Switch atau yang dikenal sebagai istilah Frame relay
switch over ISDN yang biasanya terdapat pada Service Provider bekerja seperti
halnya switch, tetapi memiliki perbedaan yaitu interface yang digunakan berupa
ISDN card atau ISDN router.
- DSLAM Switch
A Digital Subscriber
Line Access Multiplexer (DSLAM, sering diucapkan dee-lam) memungkinkan telepon
garis untuk membuat koneksi cepat ke Internet. Ini adalah perangkat jaringan,
yang terletak di bursa telepon dari penyedia layanan, yang menghubungkan
beberapa pelanggan Digital Subscriber Lines (DSLs) dengan kecepatan tinggi
backbone Internet line menggunakan multiplexing teknik. Dengan menempatkan
DSLAMs terpencil di lokasi terpencil dengan sentral telepon , perusahaa telepon
menyediakan layanan DSL ke lokasi sebelumnya di luar jangkauan efektif.
- Ethernet Switch
Sebuah Switch Ethernet
adalah LAN interkoneksi perangkat yang beroperasi pada lapisan data-link
(lapisan 2) dari model referensi OSI . saklar pada dasarnya mirip dengan
jembatan, tetapi biasanya mendukung jumlah yang lebih besar dari segmen LAN
terhubung dan memiliki kemampuan manajemen yang lebih kaya. LAN modern semakin diganti
media bersama media diaktifkan, dengan menginstal switch Ethernet dan jembatan
di tempat hub dan repeater. Partisi logis ini lalu lintas ke perjalanan hanya
selama segmen jaringan di jalur antara sumber dan tujuan. Hal ini mengurangi
bandwidth yang terbuang dari hasil dari mengirim paket ke bagian jaringan yang
tidak perlu menerima data. Ada juga manfaat dari pengamanan ditingkatkan
(pengguna kurang mampu tap-in ke's data pengguna lain), manajemen yang lebih
baik (kemampuan untuk mengontrol siapa yang menerima informasi apa (yaitu
Virtual LAN) dan untuk membatasi dampak dari masalah jaringan), dan kemampuan
untuk mengoperasikan beberapa link di full duplex (duplex lebih dari setengah
diperlukan untuk mengakses bersama-sama)
- Port uplink
Port uplink adalah
sebuah port dalam sebuah hub atau switch
yang dapat digunakan untuk menghubungkan hub/switch tersebut dengan hub lainnya
di dalam sebuah jaringan berbasis teknologi Ethernet. Dengan menggunakan uplink
port, hub-hub pun dapat disusun secara bertumpuk untuk membentuk jaringan yang
lebih besar dengan menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair yang murah. Jika
memang hub yang digunakan tidak memiliki port uplink, maka kita dapat
menggunakan kabel UTP yang disusun secara crossover.
3. Macam-macam Switch
Switch
terbagi menjadi dua macam, berdasarkan model OSI (Open System Interconnection)
dimana terdapat switch layer dua dan layer tiga, penjelasannya di bawah ini:
a) Yang pertama, Switch layer 2 (dua) yang beroperasi Data
link layer ada pada lapisan model OSI, dimana switch dapat meneruskan paket
dengan melihat MAC address tujuan, switch juga dapat melakukan fungsi bridge
antara segmen-segmen LAN (Local Area Network) sebab switch mengirimkan
paket-paket data dengan cara melihat alamat yang ditujunya tanpa mengetahui
protokol jaringan yang dipakai.
b) Dan yang kedua, switch layer 3 (tiga) berada pada Network
layer yang ada pada lapisan model OSI, dimana switch dapat meneruskan paket
data menggunakan IP address. Switch layer 3 (tiga) sering disebut dengan switch
routing ataupun switch multilayer.
4. Perbedaan Hub dan Switch
Switch
dan Hub sebenarnya memiliki fungsi yang sama, karena dengan menggunakan salah
satu diantaranya kita tetap bisa membuat Jaringan Komputer, tapi penggunaan
Switch akan lebih cepat daripada Hub apalagi bila jaringan yang kita punya
sangat besar.
Perbedaan
Hub dan Switch terletak dari bagaimana packet data / informasi yang dikirim
kepada mereka diproses. Ketika data masuk atau datang ke Hub, Hub akan
mengambil data tersebut dan akan mentransmisikannya ke setiap komputer yang
terhubung ke Jaringan.
Tetapi
lain halnya dengan switch, ia akan menerima data tersebut dan hanya akan
mengirimkannya ke komputer yang berkepentingan menerima data tersebut.
Penggunaan
Switch akan memotong penggunaan bandwith jaringan anda secara signifikan,
terutama bila kita memiliki jaringan dengan banyak komputer dan semuanya sibuk
untuk mengirim dan menerima data disaat bersamaan. Keunggulan switch yang lain
ialah data akan lebih aman dari aksi pencurian data dengan cara sniffer.
5. Switch Manageable
Switch
manageable adalah switch dengan harga tinggi yang dapat dikonfigurasi karena
memiliki sistem operasi didalamnya. Pioneer untuk Switch manageable adalah
device dengan merk 'Cisco'. selain Cisco, kebanyakan hanya sebuah Switch murah
yang tidak dapat dikonfigurasi (Unmanageable) dan sistem pakainya : tinggal plug.
Switch
manageable dibuat untuk meningkatkan keamanan pada sebuah jaringan lokal dan
biasa dipakai pada perusahaan-perusahaan elite. karena cara kerjanya, switch
manageable dapatjuga dikelompokkan menjadi device yang bekerja pada layer 3 OSI
Model Paket data semakin sedikit karena kapasitas buffer memory yg bisa
menampung paket menjadi lebih banyak sehingga lalu lintas komunikasi data
semakin lancar. Akibatnya switch semakin cepat dalam melakukan processing paket
data.
5.1
Fungsi Manageable Switch
Fungsi
Manageable Swicth menggabungkan beberapa segmen atau kelompok LAN. Switch bekerja
di layer 2 pada model referensi OSI. Device ini memiliki kemampuan lebih
dibanding dengan repeater atau hub. Tidak hanya
menghubungkan antar jaringan LAN tetapi juga mampu mengatasi masalah Collision
yang di hadapi oleh device hub atau repeater, serta mampu membuat VLAN.
5.2
Perbedaan Manageable switch dan Unmanageable switch
a)
Manageable Switch
Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN, pengaturan access user dengan access list, membuat keamanan network lebih terjamin, bisa melakukan pengaturan port yang ada (assign port with Vlan, etc), mudah dalam monitoring traffic dan maintenance network karena dapat diakses tanpa harus berada di dekat switch.
Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN, pengaturan access user dengan access list, membuat keamanan network lebih terjamin, bisa melakukan pengaturan port yang ada (assign port with Vlan, etc), mudah dalam monitoring traffic dan maintenance network karena dapat diakses tanpa harus berada di dekat switch.
b) Non
Manageable Swicth
Tidak memiliki kemampuan switching sederhana lainnya tapi hanya mengulangi apa yang diterima untuk sisa port, Manageable switch lebih baik jika memiliki lebih dari 1000 user sebagai jaringan yang mungkin memerlukan pembentukan dan prioritas lalu lintas seperti suara dan data dll, dan dikelola sebagai saklar mahal dibandingkan dengan unmanaged jadi berpikir sebelum berinvestasi.
Tidak memiliki kemampuan switching sederhana lainnya tapi hanya mengulangi apa yang diterima untuk sisa port, Manageable switch lebih baik jika memiliki lebih dari 1000 user sebagai jaringan yang mungkin memerlukan pembentukan dan prioritas lalu lintas seperti suara dan data dll, dan dikelola sebagai saklar mahal dibandingkan dengan unmanaged jadi berpikir sebelum berinvestasi.
5.3
Kemampuan Switch Manageable
a)
Kemampuan
1)
Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN.
2)
Pengaturan access user dengan access list.
3)
Membuat keamanan network lebih terjamin.
4)
Bisa melakukan pengaturan port yang ada.
5)
Mudah dalam monitoring trafick dan maintenence network
karena dapat diakses tanpa harus berada di dekat switch.
b)
Kemampuan Khusus
1)
Enhanced Stacking
Satu
kelebihan khusus AT-8024 yang bisa mengoptimalkan proses Cascading antar switch
AT-8000 Series menjadi proses stacking untuk meningkatkan kinerja koneksi nya.
2)
Port Security
Kelebihan
khusus untuk mengunci satu port pada AT-8024 sehingga hanya satu MAC address
tertentu yang boleh connect ke port tersebut.
3)
Port Mirroring
Kelebihan
khusus AT-8024 yang bisa membuat percakapan data pada satu port di mirror (di
copy) persis ke salah satu port pilihan dengan tujuan melihat isi percakapan
data port tersebut.
4)
IGMP Snooping
Kelebihan
khusus AT-8024 yang bisa membuat paket Multicast tidak di broadcast ulang ke
semua port yg ada pada switching.
6. Core, Distribution, dan
Access Layer
6.1
Core Layer
Core layer merupakan layer backbone
berkecepatan tinggi, core layer mampu menyebarkan jaringan internetwork menjadi
bagian yang lebih kecil, layer tertinggi. Core layer menyediakan tranportasi
antar sites secara optimal.
a)
Fitur Core Layer
1)
Layer 3 Support
2)
Very high forwarding rate
3)
Gigabit Ethernet/10Gigabit Ethernet
4)
Redundant components
5)
Link Aggregation
6)
QoS
b)
Hal yang boleh dilakukan
1)
Melakukan desain untuk kecepatan dan latency rendah.
2)
Menggunakan protokol routing dengan waktu konvergensi
yang rendah.
3)
Melakukan desain protokol jaringan cepat (high speed),
misalnya Fast Ethernet 100Mbps, Gigabit Ethernet, ATM atau FFDI.
c)
Hal yang tidak boleh dilakukan
1)
Tidak boleh menggunakan acces list, packet filtering, dan
routing VLAN.
2)
Tidak boleh memperluas jaringan dengan kecepatan dan
kapasitas yang lebih besar.
3)
Tidak boleh juga mendukung akses workgroup dalam
jaringan.
6.2
Distribution Layer
Distribution layer disebut juga layer
workgroup yang menerapkan titik komunikasi antara access layer dan core layer.
Fungsi utama distribution layer adalah menyediakan routing, filtering dan untuk
menentukan cara terbaik unutk menangani permintaan layanan dalam jaringan.
Setelah distribution layer mentukan lintasan terbaik maka kemudian permintaan
diteruskan ke core layer. Core layer dengan cepat meneruskan permintaan itu ke
layanan yang benar.
Distribution layer diterapkan kepada
setiap fakultas yang memiliki beberapa jurusan untuk menghubungkan beberapa
jurusan-jurusan yang ada kedalam satu workgroup. Dalam lapisan ini diadakan
pembagian atau pembuatan segmen-segmen berdasarkan peraturan yang dipakai dalam
perusahan atau universitas, dimana jaringan dibagi pada setiap workgroup.
Penyaringan atau filter data dalam
lapisan ini akan dilakukan untuk pembatasan berdasarkan collison domain,
pembatasan dari broadcast dan untuk keamanan jaringan. Pada Layer distibusi
VLAN juga dibuat untuk menciptakan segmen - segmen logika. Layer ini
mendefinisikan daerah dimana manipulasi paket data (packet manipulation) dapat
dilakukan.
a)
Fungsi Distribution Layer
1)
Address atau Area Jaringan LAN
2)
Akses ke Workgroup atau Departemen
3)
Mendefinisikan Broadcast/multicast domain
4)
Routing dari Virtual LAN (VLAN)
5)
Titik temu beberapa media berbeda yang digunakan didalam
jaringan
6)
Keamanan data dan jaringan (Security)
7)
Titik dimana Akses secara Remote ke Jaringan dapat
dilakukan
6.3
Access Layer
Access layer disebut juga sebagai
layer desktop. Access Layer mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke
sumber daya internetwork. Desain access layer diperlukan untuk menyediakan
fasilitas akses ke jaringan. Fungsi utamanya adalah menjadi sarana bagi suatu
titik yang ingin berhubungan dengan jaringan luar. Terjadi juga Penyaringan /
filter data oleh router yang lebih spesifik dilakukan untuk mencegah akses ke
seuatu komputer. Jarak. Setiap kali sebuah paket melalui router disebut sebagai
sebuah hop. RIPv2 mengirimkan semua routing tabel ke router-router tetangganya
yang terhubung secara langsung berkomunikasi maka pada tiap router tersebut
perlu diterapkan konfigurasi protokol routing sehingga paket yang dikirimkan
oleh setiap router sampai ke tujuan.
Pada layer ini menyediakan akses
jaringan untuk user/workgroup dan mengontrol akses dan end user local ke
Internetwork. Sering di sebut juga desktop layer. Resource yang paling
dibutuhkan oleh user akan disediakan secara local. Kelanjutan penggunaan access
list dan filter, tempat pembuatan collision domain yang terpisah (segmentasi).
Teknologi seperti Ethernet switching tampak pada layer ini serta menjadi tempat
dilakukannya routing statis.
a)
Fungsi Access Layer
1)
Shared bandwidth
2)
Switched bandwidth
3)
MAC layer filtering
4)
Microsegmentation